Mengapa Allah Melarang
Orang Islam Memakan Daging Babi?
(ditinjau dari segi agama dan medis)
Oleh : Meytika Fauziah
S.
Dalam Islam mengapa babi diharamkan dan Allah
menciptakan Babi? Mengapa daging binatang lain seperti kambing, sapi, ayam, dan
lain sebagainya tidak diharamkan? Allah menciptakan dan mengharamkan binatang
babi tidak lain adalah perintah untuk membuktikan manusia taat atau
tidak. Muslim yang taat adalah seorang muslim yang bertaqwa yang
berarti menjalankan
segala perintah-nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Secara tegas Islam mengharamkan bangkai, darah,
daging bagi dan binatang yang disembelih tanpa menggunakan syari’at, seperti
firman Allah SWT dalam kitab suci Al Qur’an surat Al Baqarah 2:173 “Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan
bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika disembelih)
disebut (nama) selain Allah. Tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas,
maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
Namun, apakah alasan kesehatan menjadi relavan untuk
saat ini? Pada sistem peternakan modern, dengan sistem pemeliharaan yang modern
dan bersih, tidak tercium bau seperti pada peternakan babi tradisional. Babi
dikelompokkan dalam suatu kandang dengan jumlah kepadatan tertentu, kandang
yang bagus dan nyaman. Sistem pembuangan limbah dibuat sedemikian rupa,
sehingga kotoran bisa dimanfaatkan kembali menjadi pupuk yang sama sekali tidak
mengeluarkan bau.
Penelitian mengungkapkan bahwa ternyata DNA babi
mempunyai kesamaan yang tinggi, baik dilihat dari segi fisiologis maupun
genetis dengan manusia. Contohnya urutan kesamaan DNA babi mencapai 98,9%
dengan manusia. Saat ini banyak penggunaan babi sebagai media untuk
transplantasi organ dari hewan kepada manusia (xenotransplantasi) intensive
dilakukan.
Modifikasi gen babi agar organ yang dihasilkan seperti ginjal dan jantung dapat dicangkok ke tubuh manusia. Teknologi rekayasa genetik dengan cara mentransfer gen manusia ke babi dilakukan agar babi yang dihasilkan memiliki organ tubuh yang dapat diterima oleh tubuh manusia. Tingkat kesamaan genetika yang tinggi memungkinkan babi dan manusia mempunyai kesamaan penyakit dan kelainan genetika, yang berakibat penyakit yang menyerang babi bisa menyerang manusia. Kedekatan genetik antara babi dan manusia adalah “salah satu kemungkinan” diharamkannya babi karena terkait dengan kanibalisme bagi pemakannya.
Modifikasi gen babi agar organ yang dihasilkan seperti ginjal dan jantung dapat dicangkok ke tubuh manusia. Teknologi rekayasa genetik dengan cara mentransfer gen manusia ke babi dilakukan agar babi yang dihasilkan memiliki organ tubuh yang dapat diterima oleh tubuh manusia. Tingkat kesamaan genetika yang tinggi memungkinkan babi dan manusia mempunyai kesamaan penyakit dan kelainan genetika, yang berakibat penyakit yang menyerang babi bisa menyerang manusia. Kedekatan genetik antara babi dan manusia adalah “salah satu kemungkinan” diharamkannya babi karena terkait dengan kanibalisme bagi pemakannya.
Fakta Babi Tidak Layak untuk di
konsumsi :
1.
Apakah
Anda tahu kalau babi tidak dapat disembelih di leher? Ya karena mereka tidak
memiliki leher, sesuai dengan anatomi alamiahnya. Bagi orang yang beranggapan
kalau babi memang harus disembelih dan layak bagi konsumsi manusia, tentu Allah
akan merancang hewan ini dengan memiliki leher.
”Katakanlah: “Tiadalah
aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi
orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah
yang mengalir atau daging babi – karena
sesungguhnya semua itu kotor – atau binatang yang disembelih atas nama selain
Allah. Barangsiapa yang dalam keadaan terpaksa, sedang dia tidak
menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka sesungguhnya Tuhanmu
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al An `am (6) : 145)
2. Konsumen daging babi sering
mengeluhkan bau pesing pada daging babi. Menurut Prof. A.V. Nalbandov (Penulis
buku : Adap-tif Physiology on Mammals and Birds) menyebutkan bahwa kantung
urine (vesica urinaria) babi sering bocor, sehingga urine babi merembes ke
dalam daging. Akibatnya, daging babi tercemar kotoran yang mestinya dibuang
bersama urine.
3. Babi adalah hewan yang kerakusannya
dalam makan tidak tertandingi hewan lain. Ia melahap semua makanan yang ada di
depannya. Jika perutnya telah penuh atau makanannya telah habis, ia akan memuntahkan
isi perutnya dan memakannya lagi, untuk memuaskan kerakusannya. Ia tidak akan
berhenti makan, bahkan memakan muntahannya. Ia memakan semua yang bisa dimakan
di hadapannya. Memakan kotoran apa pun di depannya, kotoran manusia, hewan atau
tumbuhan, bahkan memakan kotorannya sendiri, hingga tidak ada tersisa. Kadang
ia mengencingi kotorannya dan memakannya jika berada di hadapannya, kemudian
memakannya kembali. Ia memakan sampah busuk dan kotoran hewan. Babi adalah
hewan mamalia satu-satunya yang memakan tanah, memakannya dalam jumlah besar
dan dalam waktu lama jika dibiarkan. Kulit orang yang memakan babi akan
mengeluarkan bau yang tidak sedap
4. Hewan
babi ini menyimpan berbagai bakteri, virus, parasit maupun patogen
penyakit yang sangat berbahaya bagi manusia. Hal ini disebabkan dengan pola
makan, pola hidup dan pola seksnya yang sangat kotor. Penyakit-penyakit cacing pita merupakan penyakit yang
sangat berbahaya yang dapat terjadi karena mengonsumsi daging babi. Cacing
berkembang di bagian usus 12 jari di tubuh manusia, dan beberapa bulan cacing
itu akan menjadi dewasa. Jumlah cacing pita bisa mencapai sekitar ”1000 ekor
dengan panjang antara 4 – 10 meter”, dan terus hidup di tubuh manusia dan
mengeluarkan telurnya melalui BAB (buang air besar). Berbagai bakteri, virus, parasit maupun
patogen tersebut adalah sebagai berikut :
- Fasciolepsis Buski cacing ini tinggal di perut babi dalam jangka waktu yang cukup lama. Ia keluar bersama dengan kotoran dan menetap di genangan air. Jenis ini dapat menyebabkan gangguan alat pencernaan, mencer, dan pembengkakan tubuh yang mengakibatkan kematian.
- Paragonimus jenis ini hidup di paru-paru babi. Ia dapat menyebabkan gangguan pernafasan bagi babi sendiri dan obatnya belum ditemukan sampai pada saat sekarang. Di antara penyakit yang ditimbulkan: gangguan pernapasan yang mengakibatkan batuk keras dan pendarahan kuat di paru-paru.
- Clonorchis Sinensis cacing ini hidup di sekitar hati babi. Ia dapat menyebabkan gangguan hati, mencer, dan kematian akibat kekurangan cairan.
- Giganthorinchus cacing ini hidup di alat pencernaan babi dan dapat menyebabkan kekurangan darah dan gangguan alat pencernaan yang demikian itu karena ia hidup di dinding alat pencernaan manusia.
- Trichinila Spiralis jenis cacing ini sulit terdeteksi, tubuhnya sangat kecil. Ia hidup di daging babi dalam jangka waktu yang cukup lama dan belum diketahui sampai pada saat sekarang derajat panas yang mungkin dapat melumpuhkannya di saat dimasak. Di antara penyakit yang ditimbulkan: rematik, anggota tubuh terasa nyeri, perih, dan lambat bergerak sehingga ia tidak dapat bekerja keras. Ia dapat menyebabkan kematian jika menyumbat saluran makanan yang menghubungkan antara perut dan dada. Di samping itu, jika ia hidup di perut maka akan menimbulkan penyakit perut, mencer, anggota tubuh melemah, dan pembengkakan di wajah dan mata.
- Schistosoma Japonicum spesies ini sangat berbahaya. Babi salah satu hewan yang memelihara cacing ini. Ia masuk ke tubuh manusia lewat pori-pori dan menyusut ke darah dan paru-paru. Setiap ekor dari mereka menghasilkan 20.000 telur tiap harinya yang setiap saat menjadi ancaman berbahaya terhadap alat pencernaan, hati, dan otak. Ia dapat menimbulkan pelbagai jenis penyakit yang dapat mengakibatkan lumpuh dan kematian.
- Taenia Sollum parasit ini berupa larva yang berbentuk gelembung pada daging babi atau berbentuk butiran-butiran telur pada usus babi, dan dapat tumbuh sepanjang tiga meter dalam usus manusia, serta dapat memasuki saluran peredaran darah dan terus menyebar ke seluruh tubuh, termasuk otak, hati, saraf tulang belakang, dan paru-paru.
- Swine Erysipelas parasit ini terdapat pada kulit babi. Parasit ini selalu siap untuk pembakaran pada kulit manusia yang mencoba mendekati atau berinteraksi dengannya. Parasit ini bisa menye-babkan radang kulit manusia yang memperlihatkan warna merah dan suhu tubuh tinggi.
5. Babi merupakan carrier
virus/penyakit Flu Burung (Avian influenza) dan Flu Babi (Swine influenza). Di
dalam tubuh babi, virus AI (H1N1 dan H2N1) yang semula tidak ganas bermutasi
menjadi H1N1/H5N1 yang ganas/mematikan dan menular ke manusia. Menurut Prof
Abdul Basith Muh. Sayid berbagai penyakit yang ditularkan babi seperti,
pengerasan urat nadi, naiknya tekanan darah, nyeri dada yang mencekam (Angina
pectoris), radang (nyeri) pada sendi-sendi tubuh. Dr. Murad Hoffman (Doktor
ahli & penulis dari Jerman) menulis bahwa Memakan babi yang terjangkiti
cacing babi tidak hanya berbahaya, tapi juga menyebabkan peningkatan kolesterol
tubuh dan memperlambat proses penguraian protein dalam tubuh.
6.
Daging
babi merupakan penyebab utama kanker anus & kolon. Persentase penderita
penyakit ini di negara-negara yang penduduknya memakan babi, meningkat secara
drastis, terutama di negara-negara Eropa, dan Amerika, serta di negara-negara
Asia (seperti Cina dan India). Sementara di negara negara Islam, persentasenya
amat rendah, sekitar 1/1000. Itulah Beberapa alasan Kenapa Allah S.W.T melarang
kita memakan daging babi.
7. Daging
babi empuk. Meskipun empuk dan terkesan lezat, namun karena banyak mengandung
lemak, daging babi sulit dicerna. Akibatnya, nutrien (zat gizi) tidak dapat
dimanfaatkan tubuh.
8. Babi
memiliki sifat kotor. Hewan babi memiliki sifat-sifat
kotor dalam bentuk perilaku seperti malas, tidak suci sinar matahari (membantu
berkembangnya parasit dalam tubuhnya), rakus dan suka tidur di kubangan
kotoran mereka sendiri, perilaku seksual yang di luar kebiasaan hewan lainnya
(babi bukan hewan hemaprodit). Ada sebuah dialog, seorang ilmuwan dengan ulama
berkenaan dengan perlaku babi. Sang ilmuwan bertanya kepada ulama sebagai
berikut :
Ilmuwan : “Haramnya hewan babi bagi
umat muslim adalah disebabkan karena banyaknya parasit dan kotoran
dalam hewan ini. Dengan semakin canggihnya ilmu kedokteran, bukankah mungkin
nantinya hewan babi dapat dibersihkan dari virus dan parasit yang mematikan
ini? Apakah nantinya hewan babi yang bersih ini akan menjadi halal?”
Ulama
: “Haramnya babi bukan karena hal itu saja. Tetapi ada sifat babi yang
sangat diharamkan untuk umat Islam”.
Ilmuwan :
“Apakah itu ?”
Ulama :
“Coba anda buat 2 kandang. Satu kandang Anda isi dengan 2 ekor ayam jantan dan
1 ekor ayam betina. Satu kandang lagi anda isi dengan 2 ekor babi jantan
dan 1 ekor babi betina. Apakah yang terjadi pada masing2 kandang tersebut?
Bisakah Anda menerkanya?”
Ilmuwan
: “Tidak”
Ulama
:
“Mari kita lihat sekarang. Pada kandang pertama di mana Ada 2 ekor ayam
jantan dan 1 ekor ayam betina. Yang terjadi adalah 2 ekor ayam jantan
tersebut berkelahi dahulu untuk memperebutkan 1 ekor ayam
betina tersebut sampai ada yang menang atau kalah. Dan
itu Sesuai dengan kodrat dan fitrah manusia diciptakan”.
Ilmuwan
: “Pada kandang babi?”
Ulama
: “Ini yang menarik. Pada kandang kedua, yaitu kandang babi, 2 ekor babi jantan
itu tidak berkelahi untuk memperebutkan babi betina
tersebut, tetapi yang terjadi adalah 2 ekor babi
jantan tersebut malahan menyetubuhi secara beramai-ramai babi betina
tersebut dan juga terjadi hubungan homoseksual antara kedua
ekor babi jantan tersebut setelah selesai dengan si betina. Demikian juga
dengan betinanya dapat melakukan hal yang demikian. Hal inilah yang jelas-jelas
bertentangan dengan fitrah umat manusia. Bila umat Islam ikut-ikutan memakan
babi maka ditakut-kan umat Islam akan mempunyai sifat dan
karakteristik seperti babi ini.
Nah, tampaknya itu sudah cukup buat kita kenapa Allah mengharamkan
daging babi untuk manusia, khususnya umat Islam karena daging ini sangat
berbahaya untuk kita. Allah melarang kita untuk memakan jenis daging ini karena
menginginkan makhluk-Nya sehat terhindar dari berbagai macam penyakit.
Sungguh Allah
Maha baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar