Senin, 10 Juni 2019

IMEDFEST 2019


IMEDFEST 2019: MUSAFIR CINTA
“BERSAMAMU DI JALAN CINTA MENUJU SURGA”
            Alhamdulillah.. Syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, atas berkah dan rahmat-Nya kegiatan IMEDFEST 2019 telah terselanggara sesuai dengan rencana yang diharapkan.
            Apa itu IMEDFEST? Imedfest merupakan Islamic medical festival, suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Islamic Medical Student Association (IMSAC) Fakultas Kedokteran Universtas Jember. IMEDFEST menjadi salah satu program yang dimiliki oleh departemen syiar kampus.
IMEDFEST 2019 yang diselenggarakan pada 7 April dan 14 April 2019, terdiri dari dua rangkaian acara yaitu pada tanggal 7 April 2019 lomba tartil untuk SD/SMP dan lomba Hifzil untuk tingkat mahasiswa, kegiatan kedua sebagai puncak acara pada tanggal 14 April 2019 yaitu acara talkshow yang dibuka untuk umum dengan guest star Ust. Habiburrahman El Shirazy dan Ust. Zaky Ahmad Rivai.
Acara pertama, kompetisi tartil dan hifzil yang diikuti oleh kurang lebih 100 peserta , terdiri SD, SMP, dan tingkat mahasiwa. Peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini, kegiatan dimulai pukul 08.00, pembukaan oleh panitia yang dilakukan di auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Jember dilanjutkan dengan mobilisasi peserta ke tempat lomba masing-masing yaitu terlaksana di  gedung keterampilan medis. Pada masing-masing jenjang terdapat dua dewan juri yang kompeten di bidangnya. .Kegiatan terlaksana sesuai dengan jadwal yang diharapkan, juri menilai dengan kemampuan dan kualitas peserta secara objektif. Kegiatan ini membagi kejuaraan lomba antara SD, SMP, dan mahasiswa dengan masing-masing penghargaan (Juara 1,2,3 per jenjang). Kompetisi selesai pada pukul 15.00 WIB dengan pengumuman juara, peserta yang mendapat juara mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan, trophy, dan bingkisan.

Acara kedua dan sebagai puncak pada rangkaian acara ini adalah talkshow. Talkshow  diikuti oleh kurang lebih 400 peserta yang dilaksanakan di gedung Soetardjo Universitas Jember pada 14 April 2019.

Pengisi materi pertama yaitu Ust. Habiburrahman El Shirazy, seorang penulis dan pembicara yang terkenal, seorang tokoh penulis ayat-ayat cinta serta novel bumi cinta yang sudah tidak asing di telinga kita. Pada kesempatan itu, beliau menyampaikan betapa pentingnya menjadi pribadi yang baik untuk selalu patuh dan taat di jalan Allah, terlebih kita adalah seorang pemuda yang menjadi penerus dakwah. Beliau juga diminta untuk menyampaikan bedah buku yang berjudul bumi cinta, buku/novel tersebut menceritakan perjuangan seorang pemuda yang bersekolah di Rusia, tantangan pemuda tersebut dalam mempertahankan keimanannya untuk selalu lurus di jalan Allah di tengah arus pergaulan bebas yang begitu kuat dan cobaan hidup yang silih berganti, namun atas ketaatanya pemuda ini Alhamdulillah dapat terhindar dari pengaruh buruk yang tidak sesuai dengan norma agama kita.
“Bagi orang-orang yang beriman, dimana pun ia bisa rukuk dan sujud kepada Allah, maka ia menemukan bumi cinta. Dan sesungguhnya dunia ini adalah bumi cinta bagi para pecinta Allah Ta’alla. Bumi cinta yang akan mengantarkan kepada bumi cinta yang lebih abadi dan lebih mulia yaitu surganya Allah”-Ust. Habiburrahman El Shirazy.
Pengisi materi yang kedua yaitu Ust. Zaky Ahmad Rivai, memaparkan berbagai masalah kehidupan pemuda masa kini lengkap dengan jalan keluarnya, Ust. Zaky Ahmad Rivai juga menyampaikan perjalanan cintanya bertemu dengan istri dengan jalan yang sungguh manis, tidak mengenal pacaran,  dan ketika yakin dengan pilihan maka datangilah orang tuanya. Tentu saja bahasan tersebut membuat peserta antusias. Ust. Zaky Ahmad Rivai menyampaikan materi dengan bahasa ringan yang mudah diterima oleh anak muda masa kini sehingga audiens merasa tidak membosankan. Melalui gaya penyampaian Beliau yang kekinian materi yang disampaikan juga terasa mudah dicerna.
“Berdakwah itu adalah sebuah kesadaran, memang terlihat berat untuk mahasiswa-mahasiswa terlebih bagi mahasiswa yang kegiatan akademiknya padat. Bahkan seorang yang dahulunya bandel pun bisa menyelami ilmu dakwah. Berdakwah gak harus face to face. Jika keseharian kalian tidak memungkinkan untuk berdakwah seperti ustadz-ustadz. Kita bisa membuat video atau sejenisnya sebagai projek dakwah. Namun tetap berpegang teguh terhadap visi yang kita pegang agar projek dakwah tersebut tidak hanya sebagai projek tetapi haruslah berkesinambungan”, tutur Ust. Zaky Ahmad Rivai.
Dari berbagai rangkaian yang telah kita lalui, Alhamdulillah acara dapat terselesaikan dengan baik, peserta memberikan respon yang baik dengan berlangsungnya acara ini. Semoga kegiatan IMEDFEST ini bisa dilaksanakan setiap tahun mengingat feedback peserta yang cukup baik.
Semoga kita dapat menjadi seseorang yang bisa merapatkan barisan untuk selalu memperkuat ukhuwah dalam menegakkan agama Allah. Berdakwah memang bukanlah hal yang mudah, tetapi berjalan bersama di jalan cinta jalan menuju surga pasti akan terasa ringan dan menyenangkan untuk menjadi teman sehidup se-surga.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar